Friday, September 25, 2015

Short Story of My Life


Dear diary
Semua berawal dari seragam putih abu abu yang katanya dimana masa itu sangat indah. Dan itu banar. Aku s angat bahagia bisa melewati itu semua dengan warna warni kehidupan yg sangat misterius. Dimana masa peralihan dari anak kecil menjadi dewasa. Dimana aku mulai mengenal cinta. Ya walaupun aku masih belum mengerti arti cinta yg sesungguhnya tapi aku sudah mulai berkenalan di masa putih abu abu ku di SMKN3 tangerang. Kalian pasti tau kan sekolahku? Kalau kalian tidak tau cari aja di google.com
Sebuah kisah misterius yang aku harap ini tidak terjadi diantara kalian, karena rasanya tiada akhir. Rasa yang mampu membuat kita belajar menghargai waktu dan perasaan orang lain, kisah ini pun dimulai, aku bingung harus memulai dari mana tapi disini aku akan menceritakan arti sebuah kehidupan dan kehilangan yang aku sendiri baru pertama kali mengalaminya. Cerita ini mirip dongeng tapi benar benar terjadi dikehidupan nyata, percaya atau engga aku lah actor utamanya hehehe
Hari dimana aku lulus dari SMP dan mulai memasuki masa putih abu abu, masa menuju remaja yang sangat menyenangkan aku sangat menyukainya karena aku bisa memasuki sekolah yang aku impikan sejak kelas 2 SMP. Persaingannya yang berat itu yg membuat aku merasa beruntung. Mungkin karena rasa keinginan tersendiri yang memotivasi untuk terus berjuang. Padahal ini umum banget yah untuk sekolah memasuki sekolah negeri tapi itu terasa agak menantang karena pertama kali dalam hidupku menggapai sebuah tujuan dan mulai berangan angan atu punya cita cita sungguhan.
Singkat saja yah, namanya juga cerita pendek J
Bulan juli tahun 2011 aku mulai menjadi murid SMK dan memakai seragam putih abu abu. Beradaptasi disana cukup mudah, aku punya beberapa teman yang menemani masa perjuanganku menuju kenaikan kelas. Disana aku memilih jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) dan kebetulan aku memasuki kelas TKJ3. Karena itu jurusan yang dominan diminati siswa laki-laki jadi kelasku pun sebagian besar laki-laki. Tapi itu menjadi kelas yang sangat menyenangkan. Ya walaupun kami sempat lelah dengan semua tugas setiap harinya. Bahkan bagi kami tiada hari tanpa tugas. Disela kesibukan tugas yang menumpuk aku luangkan waktuku untuk mengikuti organisasi disekolah yang biasa disebut OSIS. Selain itu aku mengikuti ekstrakurikuler IT Club. Jadi setiap hari aku datang kesekolah untuk belajar, bahkan hari minggu pun aku tetap hadir disekolah. Seperti pada umumnya aku masuk sekolah dari jam 06.30 sampai jam 12.50 dan hari minggu itu untuk ekstrakurikuler.
Seiring waktu berjalan aku mulai mengenal teman-temanku, nah yang satu ini bernama Reinhard Corvanto. Dia adalah siswa laki-laki yang lumayan pintar, rajin, dan baik. Dia mengikuti organisasi yang sama denganku di OSIS dan kita mulai menjadi teman seperjuangan. Awalnya aku tidak begitu dekat dengannya tetapi semua berubah setelah dia jatuh sakit.
Suatu hari lebih tepatnya 3 bulan setelah kami belajar diadakan ulangan yang biasa disebut MID semester kalian pasti tau itu diadakan setiap pertengahan semester. Ketika kami memulai MID semester kelas X kami mendapat bagian masuk siang, dan kebetulan aku satu ruang dengan Reinhard. Pada hari pertama MID dia datang hampir terlambat tetapi dia masih beruntung bisa memasuki kelas. Dia datang dengan kulit putih yang tersorot sinar matahari, dan dengan keringat yang terlihat jelas dikemeja putih abu abunya dan itu terlihat begitu cool dimata teman sebangku ku yang namanya Nisa Utami. Memang wajahnya lumayan tampan dari beberapa murid laki laki dikelasku. Dan mulai dari kejadian itu Nisa mulai mengagumi Reinhard.
Setelah hari pertama MID tiba tiba dimalam hari ada yang mengirim sms padaku meminta kisi-kisi ips, karena hari kedua mata pelajaran yang diujikan salah satunya ips jadi aku membalasnya.

0838xx  : nurma
Gue       : iya kenapa?
0838xx  : minta kisi kisi ips dong
Gue       : iya emang ini siapa?
0838xx  : ini gue reinhard corvanto

Seketika aku bingung dia tau nomor telponku darimana? Karena aku tidak pernah menyebarkan nomor handphone pribadi di sekolah. Ya namanya juga baru sekolah 3 bulan jadi belum bersosialisasi dengan nomor telpon. Setelah aku Tanya disekolah ternyata dia diam diam nyolong nomorku saat dia meminjam handphonku. Aku tidak tau kalu itu kode pertama darinya, namanya juga masa remaja kalau suka sama lawan jenis masih malu-malu jadi kalau jaman sekarang mah pake kode-kode gitu. Lalu aku menceritakannya kepada Nisa dan Nisa pun meminta nomor Reinhard. Tapi anehnya dia terlihat mengabaikan Nisa. Padahal Nisa itu lumayan cantik, ya walaupun banyak yang lebih cantik hehehe
Kemudian Mid semester pun berlalu dan waktu berjalan begitu cepat hingga memasuki MID semester 2 ,OSIS mengadakan acara acara sekolah yang biasa disebut PENSI. Kebetulan Kami (aku, Nisa, dan Reinhard) adalah salah satu junior OSIS yang menjadi panitia PENSI. Nisa bertugas sebagai panitia konsumsi, lalu aku dan Reinhard sebagai panitia keamanan didepan gerbang. Waktu itu bintang tamunya band regae, bagi kalian yang suka music regae pasti tau band momonon. Nah karena kehadiran band momonon itu keamanan diluar gerbang jadi rusuh sampai polisi ikut campur mengatasinya. Karena sudah ada polisi itu Aku dan Reinhard akhirnya masuk kedalam sekolah dan melihat acara tersebut. Tiba-tiba hujan deras kemudian Reinhard mengajakku jogged bersama dilapangan karena music regae yg terdengar menggunakan gendang itu membuat kita semuaingin berjoged dan aku pun mengajak Nisa untuk jogged bersama Reinhard, seolah olah cuaca mendukung banget padahal sudah pake pawang hujan untuk acara itu supaya ramai lancar. Selama acara berlangsung kami malah bersenang senang tetapi setelah acara berakhir kepala sekolah murka karena acaranya jadi rusuh banget, lalu kami kebagian membersihkan seluruh sekolah yang kacau dan berantakan :( Sampai kami semua (panitia PENSI) pulang jam 7 malam dan besok paginya kembali kesekolah. Esok harinya sebagian temanku tumbang, banyak yang tidak hadir termasuk Reinhard. Dari situlah Reinhard mulai sakit. Dan dia memberi kabar kepadaku lewat sms.

Reinhard          : nurma tolong bilang yah gua sakit jadi belum bisa masuk sekolah, sekarang gua dirawat di rumah sakit umum
Nurma                  : iya nanti gua bilangin
Reinhard              : jenguk gua dong biar cepet sembuh hehe

Awalnya Reinhard sakit biasa dan aku menganggap itu Cuma sms bercanda. Itu pertama kalinya dia minta dijenguk tapi bodohnya aku malah mengabaikannya. Beberapa hari kemudian dia masuk kembali kesekolah tetapi kulitnya terlihat kuning seperti penyakit kuning, karena semua guru tidak tega kepadanya, akhirnya Reinhard dipulangkan dari sekolah.
Seminggu kemudian dia dirawat kembali dirumah sakit umum. Semua sedih dan ingin menjenguknya. Lalu perwakilan kelas kami datang menjenguknya tetapi hanya walikelas, ketuakelas, sekertaris, dan bendahara saja, kebetulan aku hanya wakil sekertaris maka aku tidak bisa ikut.
Setelah dirawat selama 2 minggu dia divonis menderita panyakit menyeramkan dan mematikan yaitu penyakit hepatitis B. Aku dan teman-temanku kaget dan tidak menyangka kalau penyakitnya separah itu, karena awal kami kenal Reinhard dia terlihat baik-baik saja. Kemudian Nisa sangat khawatir karena dia sangat mengagumi Reinhard, dan  Reinhard terlihat mengabaikannya lalu Nisa mengirim sms kepada Reinhard tetapi melalui handphoneku.

Nurma                  : rein lu sakit apa?
Reinhard              : hepatitis B nur
Nurma                  : cepat sembuh yah dan kembali kesekolah
(padahal Nisa yang mengirim sms tapi dia menganggap itu aku)
Reinhard          : iya terimakasih, lu emang temen gua yang paling perhatian. Jenguk gua dong
Nurma                  : emang sekarang lu dimana?
Reinhaerd           : gua udah dirumah nih tapi belum bisa masuk sekolah
Nurma                  : tapi gua gatau rumah lu
Reinhard              : yaudah lu naik angkot dadap dari sekolah terus turun dirumah sakit umum, nanti naik becak aja bilang turun di perumahan mutiara pluit blok C no.5 nanti ongkosnya gua yang yang bayar
Nurma                  : tapi berdua sama nisa yah? Hehehe
Reinhard              : emang kenapa kalo lu sendiri aja?

Karena dia minta aku hanya sendiri yang menjenguknya maka aku tidak mau menjenguknya dan mengabaikan dia lagi, kebetulan sepulang sekolah ada rapat anggota OSIS, dan kami merencanakan untuk menjenguk Reinhard. Tetapi karena sudah agak sore Pembina OSIS memberi tumpangan dimobilnya untuk menjenguk Reinhard, dan hanya untuk 4 orang (Ketua, wakil, sekertaris, bendahara) kebetulan aku dan Nisa adalah bendahara jadi aku mengalah agar Nisa yang menjenguknya.
Keesokan harinya Nisa curhat katanya Reinhard sangat senang setelah dijenguk, tetapi sikapnya terlihat menunggu kehadiranku juga disana, dan seperti biasanya aku selalu mengabaikan apapun tentangnya.
Seminggu kemudian dia memberi kabar lagi kalau dia dirawat lagi di rumah sakit sari asih.Dia mengirim sms.

Reinhard         : nur tolong bilang walikelas yah gua belum bisa masuk dan sekarang gua dirawat lagi dirumah sakit sari asih
Nurma                  : iya nanti gua bilangin
Reinhard              : lu kapan jenguk gua? Hehe

Untuk ke3 kalinya aku mengabaikan permintaannya, setelah beberapa hari dia dirawat di rumah sakit sari asih kondisinya membaik dan dia sudah bisa pulang, lalu Reinhard memberi kabar kalau hari senin dia sudah bisa masuk sekolah, tetapi ternyata dia tidak hadir disekolah karena dia pingsan sebelum berangkat sekolah. Dan dirawat kembali di rumah sakit sari asih, karena hari selasa itu tanggal merah, dan hari rabu kami diliburkan lalu aku berencana akan menjenguknya hari kamis bersama teman sekelas kami.
Hari selasa jam 05.00 pagi Reinhard mengirim sms.

Reinhard             : nurma maafin semua kesalahan reinhard yah, semoga amal ibadahnya diterima. Ditunggu kehadirannya jam 10 sebelum dia dimakamkan.
Nurma                  : serius? Jangan bercanda ah, ini tanggal merah, siang aja yah, kalo pagi mah gua ga bisa datang.

Karena baru bangun tidur aku belum fokus membacanya dan menganggap itu hanya bercanda, karena setelah dia sakit kami jadi sering mengirim sms dan saling bercanda, seketika hatiku berdebar. Tiba tiba walikelas menelpon, ternyata kabar Reinhard meninggal itu benar. Aku terdiam tak bisa berkata apapun dan membaca ulang sms dari Reinhard, ternyata yang mengirim sms itu ibunya Reinhard. Tanpa aku sadari air mata mengalir dengan hati yang masih tidak percaya kenyataan sesungguhnya. Aku masih tidak mengerti perasaan apa yang aku rasakan saat itu, tak bisa digambarkan dengan kata-kata bahkan tak pernah terbayangkan hal itu bisa terjadi dalam hidupku. Rasa kehilangan yang secara tak terduga membuat aku sangat merasa bersalah dan penyesalan ini tiada akhir.
Ketika semua orang sedang berkabung aku datang terlambat kerumahnya, seperti seseorang yang sangat ditunggu kehadirannya. Ketika aku datang semua mata tertuju padaku dengan wajah sedih yang membuatku ingin menangis sekeras mungkin. Seolah mereka sudah tahu apa yg terjadi diantara aku dan Reinhard. Lalu ibunya Reinhard menceritakan semua tentang Reinhard dan membuat semua orang tau tentang apa yg terjadi antara aku, Reinhard, dan Nisa Utami.
 Aku hanya bisa datang dan minta maaf ketika Reinhard tidak bisa tersenyum melihat kehadiranku, ketika dia tak bisa mendengar lagi apapun yang aku katakan. Dan aku hanya bisa menyentuhnya saat dia tak berdaya lagi. Itu sungguh menyiksaku, aku benar benar tak percaya kejadian itu nyata. Lalu apa yang bisa kulakukan selain mengangis? Yang tersisa hanyalah rasa bersalah dan penyesalan :’(
Tak ada seorangpung yang tahu takdir apa yang akan terjadi pada kita, perjalanan hidupku akan terus berjalan sampai pada waktu yang ditentukan, dan cerita misteri itu menjadi pengalaman berharga yg menyisakan penyesalan.


By: Nurmawati

0 comments:

Post a Comment

Pages - Menu