Dear diary
Semua berawal dari
seragam putih abu abu yang katanya dimana masa itu sangat indah. Dan itu banar.
Aku s angat bahagia bisa melewati itu semua dengan warna warni kehidupan yg sangat
misterius. Dimana masa peralihan dari anak kecil menjadi dewasa. Dimana aku mulai
mengenal cinta. Ya walaupun aku masih belum mengerti arti cinta yg sesungguhnya
tapi aku sudah mulai berkenalan di masa putih abu abu ku di SMKN3 tangerang.
Kalian pasti tau kan sekolahku? Kalau kalian tidak tau cari aja di google.com
Sebuah kisah misterius
yang aku harap ini tidak terjadi diantara kalian, karena rasanya tiada akhir.
Rasa yang mampu membuat kita belajar menghargai waktu dan perasaan orang lain,
kisah ini pun dimulai, aku bingung harus memulai dari mana tapi disini aku akan
menceritakan arti sebuah kehidupan dan kehilangan yang aku sendiri baru pertama
kali mengalaminya. Cerita ini mirip dongeng tapi benar benar terjadi
dikehidupan nyata, percaya atau engga aku lah actor utamanya hehehe
Hari dimana aku
lulus dari SMP dan mulai memasuki masa putih abu abu, masa menuju remaja yang
sangat menyenangkan aku sangat menyukainya karena aku bisa memasuki sekolah
yang aku impikan sejak kelas 2 SMP. Persaingannya yang berat itu yg membuat aku
merasa beruntung. Mungkin karena rasa keinginan tersendiri yang memotivasi untuk
terus berjuang. Padahal ini umum banget yah untuk sekolah memasuki sekolah
negeri tapi itu terasa agak menantang karena pertama kali dalam hidupku
menggapai sebuah tujuan dan mulai berangan angan atu punya cita cita sungguhan.
Singkat saja yah, namanya juga
cerita pendek J
Bulan juli tahun
2011 aku mulai menjadi murid SMK dan memakai seragam putih abu abu. Beradaptasi
disana cukup mudah, aku punya beberapa teman yang menemani masa perjuanganku menuju
kenaikan kelas. Disana aku memilih jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan)
dan kebetulan aku memasuki kelas TKJ3. Karena itu jurusan yang dominan diminati
siswa laki-laki jadi kelasku pun sebagian besar laki-laki. Tapi itu menjadi kelas
yang sangat menyenangkan. Ya walaupun kami sempat lelah dengan semua tugas setiap
harinya. Bahkan bagi kami tiada hari tanpa tugas. Disela kesibukan tugas yang
menumpuk aku luangkan waktuku untuk mengikuti organisasi disekolah yang biasa disebut
OSIS. Selain itu aku mengikuti ekstrakurikuler IT Club. Jadi setiap hari aku
datang kesekolah untuk belajar, bahkan hari minggu pun aku tetap hadir disekolah.
Seperti pada umumnya aku masuk sekolah dari jam 06.30 sampai jam 12.50 dan hari
minggu itu untuk ekstrakurikuler.
Seiring waktu berjalan
aku mulai mengenal teman-temanku, nah yang satu ini bernama Reinhard Corvanto.
Dia adalah siswa laki-laki yang lumayan pintar, rajin, dan baik. Dia mengikuti organisasi
yang sama denganku di OSIS dan kita mulai menjadi teman seperjuangan. Awalnya aku
tidak begitu dekat dengannya tetapi semua berubah setelah dia jatuh sakit.
Suatu hari lebih
tepatnya 3 bulan setelah kami belajar diadakan ulangan yang biasa disebut MID
semester kalian pasti tau itu diadakan setiap pertengahan semester. Ketika kami
memulai MID semester kelas X kami mendapat bagian masuk siang, dan kebetulan aku
satu ruang dengan Reinhard. Pada hari pertama MID dia datang hampir terlambat tetapi
dia masih beruntung bisa memasuki kelas. Dia datang dengan kulit putih yang
tersorot sinar matahari, dan dengan keringat yang terlihat jelas dikemeja putih abu
abunya dan itu terlihat begitu cool dimata teman sebangku ku yang namanya Nisa Utami.
Memang wajahnya lumayan tampan dari beberapa murid laki laki dikelasku. Dan
mulai dari kejadian itu Nisa mulai mengagumi Reinhard.
Setelah hari
pertama MID tiba tiba dimalam hari ada yang mengirim sms padaku meminta kisi-kisi
ips, karena hari kedua mata pelajaran yang diujikan salah satunya ips jadi aku membalasnya.
0838xx : nurma
Gue : iya kenapa?
0838xx : minta kisi kisi ips dong
Gue : iya emang ini siapa?
0838xx : ini gue reinhard corvanto
Seketika aku bingung dia tau nomor telponku darimana? Karena aku tidak pernah menyebarkan nomor handphone pribadi di sekolah. Ya namanya juga baru sekolah 3 bulan jadi belum bersosialisasi dengan nomor telpon. Setelah aku Tanya disekolah ternyata dia diam diam nyolong nomorku saat dia meminjam handphonku. Aku tidak tau kalu itu kode pertama darinya, namanya juga masa remaja kalau suka sama lawan jenis masih malu-malu jadi kalau jaman sekarang mah pake kode-kode gitu. Lalu aku menceritakannya kepada Nisa dan Nisa pun meminta nomor Reinhard. Tapi anehnya dia terlihat mengabaikan Nisa. Padahal Nisa itu lumayan cantik, ya walaupun banyak yang lebih cantik hehehe
Kemudian Mid
semester pun berlalu dan waktu berjalan begitu cepat hingga memasuki MID
semester 2 ,OSIS mengadakan acara acara sekolah yang biasa disebut PENSI.
Kebetulan Kami (aku, Nisa, dan Reinhard) adalah salah satu junior OSIS yang menjadi
panitia PENSI. Nisa bertugas sebagai panitia konsumsi, lalu aku dan Reinhard sebagai
panitia keamanan didepan gerbang. Waktu itu bintang tamunya band regae, bagi
kalian yang suka music regae pasti tau band momonon. Nah karena kehadiran band
momonon itu keamanan diluar gerbang jadi rusuh sampai polisi ikut campur mengatasinya.
Karena sudah ada polisi itu Aku dan Reinhard akhirnya masuk kedalam sekolah dan
melihat acara tersebut. Tiba-tiba hujan deras kemudian Reinhard mengajakku
jogged bersama dilapangan karena music regae yg terdengar menggunakan gendang itu
membuat kita semuaingin berjoged dan aku pun mengajak Nisa untuk jogged bersama
Reinhard, seolah olah cuaca mendukung banget padahal sudah pake pawang hujan
untuk acara itu supaya ramai lancar. Selama acara berlangsung kami malah bersenang
senang tetapi setelah acara berakhir kepala sekolah murka karena acaranya jadi
rusuh banget, lalu kami kebagian membersihkan seluruh sekolah yang kacau dan berantakan :( Sampai kami semua
(panitia PENSI) pulang jam 7 malam dan besok paginya kembali kesekolah. Esok harinya
sebagian temanku tumbang, banyak yang tidak hadir termasuk Reinhard. Dari situlah
Reinhard mulai sakit. Dan dia memberi kabar kepadaku lewat sms.
Reinhard : nurma tolong
bilang yah gua sakit jadi belum bisa masuk sekolah, sekarang gua dirawat di
rumah sakit umum
Nurma : iya nanti
gua bilangin
Reinhard : jenguk gua
dong biar cepet sembuh hehe
Awalnya Reinhard
sakit biasa dan aku menganggap itu Cuma sms bercanda. Itu pertama kalinya dia minta
dijenguk tapi bodohnya aku malah mengabaikannya. Beberapa hari kemudian dia masuk
kembali kesekolah tetapi kulitnya terlihat kuning seperti penyakit kuning,
karena semua guru tidak tega kepadanya, akhirnya Reinhard dipulangkan dari
sekolah.
Seminggu kemudian
dia dirawat kembali dirumah sakit umum. Semua sedih dan ingin menjenguknya.
Lalu perwakilan kelas kami datang menjenguknya tetapi hanya walikelas,
ketuakelas, sekertaris, dan bendahara saja, kebetulan aku hanya wakil sekertaris
maka aku tidak bisa ikut.
Setelah dirawat selama
2 minggu dia divonis menderita panyakit menyeramkan dan mematikan yaitu penyakit
hepatitis B. Aku dan teman-temanku
kaget dan tidak menyangka kalau penyakitnya separah itu, karena awal kami kenal
Reinhard dia terlihat baik-baik saja. Kemudian Nisa sangat
khawatir karena dia sangat mengagumi Reinhard, dan Reinhard terlihat mengabaikannya lalu Nisa mengirim sms kepada Reinhard tetapi melalui handphoneku.
Nurma : rein lu sakit apa?
Reinhard : hepatitis B nur
Nurma : cepat sembuh yah dan kembali kesekolah
(padahal Nisa yang mengirim sms tapi
dia menganggap itu aku)
Reinhard : iya terimakasih, lu emang temen gua yang paling
perhatian. Jenguk gua dong
Nurma : emang sekarang lu dimana?
Reinhaerd : gua udah dirumah nih tapi belum bisa masuk sekolah
Nurma : tapi gua gatau rumah lu
Reinhard : yaudah lu naik
angkot dadap dari sekolah terus turun dirumah sakit umum, nanti naik becak aja bilang
turun di perumahan mutiara pluit blok C no.5 nanti ongkosnya gua yang yang bayar
Nurma : tapi
berdua sama nisa yah? Hehehe
Reinhard : emang
kenapa kalo lu sendiri aja?
Karena dia minta
aku hanya sendiri yang menjenguknya maka aku tidak mau menjenguknya dan mengabaikan dia lagi,
kebetulan sepulang sekolah ada rapat anggota OSIS, dan kami merencanakan untuk
menjenguk Reinhard. Tetapi karena sudah agak sore Pembina OSIS memberi tumpangan
dimobilnya untuk menjenguk Reinhard, dan hanya untuk 4 orang (Ketua, wakil,
sekertaris, bendahara) kebetulan aku dan Nisa adalah bendahara jadi aku
mengalah agar Nisa yang menjenguknya.
Keesokan harinya
Nisa curhat katanya Reinhard sangat senang setelah dijenguk, tetapi sikapnya
terlihat menunggu kehadiranku juga disana, dan seperti biasanya aku selalu
mengabaikan apapun tentangnya.
Seminggu kemudian dia memberi kabar lagi kalau dia dirawat lagi di rumah sakit sari asih.Dia mengirim sms.
Reinhard : nur tolong
bilang walikelas yah gua belum bisa masuk dan sekarang gua dirawat lagi dirumah
sakit sari asih
Nurma : iya nanti
gua bilangin
Reinhard : lu kapan jenguk
gua? Hehe
Untuk ke3
kalinya aku mengabaikan permintaannya, setelah beberapa hari dia dirawat di
rumah sakit sari asih kondisinya membaik dan dia sudah bisa pulang, lalu
Reinhard memberi kabar kalau hari senin dia sudah bisa masuk sekolah, tetapi ternyata
dia tidak hadir disekolah karena dia pingsan sebelum berangkat sekolah. Dan
dirawat kembali di rumah sakit sari asih, karena hari selasa itu tanggal merah,
dan hari rabu kami diliburkan lalu aku berencana akan menjenguknya hari kamis
bersama teman sekelas kami.
Hari selasa jam 05.00 pagi Reinhard mengirim sms.
Reinhard : nurma
maafin semua kesalahan reinhard yah, semoga amal ibadahnya diterima. Ditunggu
kehadirannya jam 10 sebelum dia dimakamkan.
Nurma : serius?
Jangan bercanda ah, ini tanggal merah, siang aja yah, kalo pagi mah gua ga bisa
datang.
Karena baru bangun tidur aku belum fokus membacanya dan menganggap itu hanya bercanda, karena setelah dia sakit kami jadi sering mengirim sms dan saling bercanda, seketika hatiku berdebar. Tiba tiba
walikelas menelpon, ternyata kabar Reinhard
meninggal itu benar. Aku terdiam tak bisa berkata apapun dan membaca ulang
sms dari Reinhard, ternyata yang mengirim sms itu ibunya Reinhard. Tanpa aku sadari
air mata mengalir dengan hati yang masih tidak percaya kenyataan sesungguhnya.
Aku masih tidak mengerti perasaan apa yang aku rasakan saat itu, tak bisa
digambarkan dengan kata-kata bahkan tak pernah terbayangkan hal itu bisa
terjadi dalam hidupku. Rasa kehilangan yang secara tak terduga membuat aku
sangat merasa bersalah dan penyesalan ini tiada akhir.
Ketika semua
orang sedang berkabung aku datang terlambat kerumahnya, seperti seseorang yang sangat
ditunggu kehadirannya. Ketika aku datang semua mata tertuju padaku dengan wajah
sedih yang membuatku ingin menangis sekeras mungkin. Seolah mereka sudah tahu
apa yg terjadi diantara aku dan Reinhard. Lalu ibunya Reinhard menceritakan
semua tentang Reinhard dan membuat semua orang tau tentang apa yg terjadi
antara aku, Reinhard, dan Nisa Utami.
Aku hanya bisa datang dan minta maaf ketika Reinhard tidak bisa tersenyum melihat kehadiranku, ketika dia tak bisa
mendengar lagi apapun yang aku katakan. Dan aku hanya bisa menyentuhnya saat dia tak
berdaya lagi. Itu sungguh menyiksaku, aku benar benar tak percaya kejadian itu
nyata. Lalu apa yang bisa kulakukan selain mengangis? Yang tersisa hanyalah
rasa bersalah dan penyesalan :’(
Tak ada
seorangpung yang tahu takdir apa yang akan terjadi pada kita, perjalanan
hidupku akan terus berjalan sampai pada waktu yang ditentukan, dan cerita
misteri itu menjadi pengalaman berharga yg menyisakan penyesalan.
By: Nurmawati